Langsung ke konten utama

82% Software Open Source Kompatibel dengan Windows

Sekira 82 persen software open source (OSS) yang ada saat ini diketahui kompatibel dengan sistem Operasi Windows. Padahal, pada tahun 2005 hanya 72 persen software open source yang mendukung windows.

Hal itu didasarkan pada data statistik yang dikeluarkan Geeknet Network seperti dilansir Softpedia, Sabtu (13/3/2010).

“Peningkatan jumlah ini merupakan sebuah kabar baik, dengan demikian sekira 350 ribu OSS kompatibel dengan windows, saat ini hampir terdapat sekira 433 ribu proyek pengembangan OSS,” ujar Scott Collison, Senior Director of Platform Strategy Microsoft.

Selain itu, Collison mengatakan yang lebih menarik ialah fakta bahwa Windows merupakan sistem operasi yang mampu digunakan untuk 10 unduhan teratas di SourceForge. Kesepuluh OSS yang sering diunduh via SourceForge diantaranya, eMule, Azureus/Vuze, Ares Gallery, 7-Zip, Filezilla, GTK+ and Gimp Installer for Windows, Audacity, PortableApps.com: Portable Software/USB, DC++, and BitTorent.


Sourceforge merupakan situs yang mengatur pengembangan perangkat lunak dan pengendalian versi yang dikerjakan secara bersama-sama. Setiap orang dapat mengajukan proyek pengembangan software sesuai dengan Ide barunya. Kalau proyek disetujui oleh pengurus Source forge, maka akan diberikan ruang penyimpanan untuk software dan website di server source forge. Pengendalian versi dapat menggunakan Subversion.

sumber : http://lawan.us/82-software-open-source-kompatibel-dengan-windows/

POPULAR

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Menteri Ketenagakerjaan RI Kunjungi Museum Tsunami Aceh: Dorong Edukasi dan Mitigasi Bencana

KEPALA UPTD Museum Tsunami Aceh, M. Syahputra Azwar, bersama jajaran, menerima kunjungan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Prof. Yassierli, beserta rombongan di Museum Tsunami Aceh pada Rabu, 24 September 2025. Dalam kunjungan tersebut, rombongan Menaker diajak berkeliling museum dan dipandu oleh edukator untuk menyaksikan langsung suasana serta berbagai aktivitas edukatif yang berlangsung di dalamnya. Museum Tsunami Aceh, yang diresmikan pada 2009, tidak hanya berfungsi sebagai monumen pengingat dahsyatnya bencana tsunami 2004, tetapi juga telah berkembang menjadi pusat edukasi, penelitian, sekaligus destinasi wisata unggulan di Aceh. Pada kesempatan itu, Menteri Yassierli menegaskan bahwa tragedi tsunami Aceh merupakan pelajaran berharga bagi seluruh bangsa dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. “Kita doakan para korban mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya,” ujarnya. Sebagai seorang akademisi dan guru besar, Menaker Yassierli menekankan pentingnya...