Langsung ke konten utama

Ribuan Orang Pesan Robot Seks Pertama di Dunia

Bagi sebagian pria, wanita ini mungkin sempurna. Berat dan tinggi badannya ideal, wajahnya tak mengecewakan. Ia bisa ngobrol dengan pasangannya nyaris tanpa henti. Selama baterai belum habis, ia bisa diajak berhubungan intim kapan saja.

Ya, dia memang bukan manusia melainkan Roxxy, robot seks canggih pertama di dunia yang dulu peluncurannya begitu menghebohkan. Dengan komputer di tubuhnya, Roxxxy dapat berbicara, bahkan dibekali 5 jenis kepribadian.


Meski dijual cukup mahal seharga US$ 7.000, banyak pria tak ambil pusing memesan Roxxxy via website perusahaan pembuatnya, TrueCompanion. Diklaim saat ini, sekitar 4.000 pria sudah pre order dan 20.000 orang menanyakan informasi tentang Roxxxy.

"Mereka sepertinya tidak bisa menunggu lagi untuk bertemu dengannya. Ini seperti sebuah penantian untuk kencan pertama," ujar Douglas Hines, penemu Roxxxy.

Roxxxy memang bukan robot biasa. Ia memiliki sensor di tangannya dan di area genital. Jika disentuh, Roxxxy pun bakal bersuara. Dan sesuai 'kodratnya' sebagai robot seks, Roxxxy juga mampu menirukan orgasme.

Si robot yang dibuat berdasarkan fisik seorang model ini untuk sementara baru mengerti bahasa Inggris. Namun Hines menyatakan, nantinya bakal ada versi yang bisa berbahasa Jepang dan Spanyol.

DetikINET kutip dari CNN, Selasa (2/2/2010), Roxxy didayai dengan baterai isi ulang yang bisa bertahan selama 3 jam. Meski tidak menyebut tanggal pastinya, Hines menyatakan Roxxxy bakal sampai ke tangan konsumen dalam hitungan bulan.

sumber : http://www.detikinet.com/read/2010/02/02/104255/1290879/511/ribuan-orang-pesan-robot-seks-pertama-di-dunia

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...