Langsung ke konten utama

Mahasiswi Undip Hilang, Diduga Diculik Kenalan Facebook

Kisah petaka terkait jejaring sosial Facebook kembali terjadi. Sylvia, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dilaporkan hilang. Diduga kuat mahasiswa tingkat akhir itu dibawa kabur pria yang dikenalnya melalui Facebook.

Gadis bernama lengkap Sylvia Russarina (23) itu menghilang atau tidak jelas keberadaannya sejak dua minggu lalu. Dia tak pernah berkirim kabar kepada keluarganya di Jambi. Padahal, biasanya perempuan yang sering dipanggil Sylvi itu rajin menelepon ibunya.

"Kami sudah merasa ada keanehan dengan Sylvi sejak dua minggu belakangan ini. Terakhir dia kirim SMS bunyinya 'mama jangan cari sylvi, sylvi baik-baik aja'," kata Maria, kakak Sylvi di rumah pamannya di Perumahan Bogor Asri, Blok D III No.13, Cibinong, Jawa Barat, Kamis (11/2/2010).

Maria menambahkan, hal tersebut membuat keluarganya khawatir. Mereka pun mencoba mendatangi kos Sylvi di Jl Solo, tepatnya di depan RS Kariadi, Semarang, Jawa Tengah. Namun Sylvi tidak ada. 

Keluarga kemudian berusaha menemui sejumlah teman kuliah Sylvi. Tapi beberapa orang yang ditemui juga mengaku tidak tahu. Sampai akhirnya ada secuil informasi dari salah seorang mahasiswa.

"Katanya Sylvi dekat dengan seorang pria yang dikenal lewat Facebook. Pria tersebut terlihat datang beberapa kali ke kos Sylvi," ujar Maria.

Khawatir terjadi sesuatu, sambung Maria, keluarga kemudian melaporkan hilangnya Sylvi ke Polwiltabes Semarang. Dia berharap, Sylvi bisa segera ditemukan.

"Tapi sampai sekarang belum ada kabar dari polisi," ungkap Maria dengan berurai air mata.

Menurut Maria, salah satu tantenya sempat mencoba menghubungi handphone Sylvi semalam. Sempat terdengar suara jawaban dari adiknya.

"Tapi tidak lama ada suara pria yang meminta adik saya mematikan handphone-nya," ujar Maria.

sumber : http://www.detikinet.com/read/2010/02/11/133250/1297576/398/mahasiswi-undip-hilang-diduga-diculik-kenalan-facebook

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...