Langsung ke konten utama

Hari Pertama Patung Obama di SD Besuki

Patung Obama kecil terbujur kaku di atas meja kayu coklat beralaskan taplak. Senin (15/2) merupakan hari pertamanya berada di lokasi baru di SDN 01 Menteng Jakarta Pusat, atau yang lebih dikenal dengan sebutan SD Besuki.

Patung Barry kecil dipindahkan dari Taman Menteng pada Minggu (14/2).Patung itu untuk sementara ditidurkan di tengah ruangan Laboratorioum (Lab) Bahasa Inggris dan diapit di antara foto presiden dan wakil presiden Indonesia. Ruang lab itu terletak di sudut kelas lantai dua sekolah SD Besuki.

Ruang itu dikunci dengan pintu teralis besi, sehingga murid-murid dan pengunjung hanya bisa melihat dari luar ruangan.



Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama pernah mengenyam pendidikan di sekolah itu pada tahun 1969 hingga 1971.

Pemindahan patung dari Taman Menteng ke SD Besuki disambut pihak sekolah. "Suatu kebanggaan tersendiri bagi kami memiliki seorang murid yang sukses walaupun hanya dua tahun di Indonesia dan Obama tidak pernah melupakan kenangannya bersama sekolah ini", kata Purwanto, wakil kepala sekolah. "Mudah-mudahan keberadaan patung Obama di sini menambah motivasi belajar anak-anak," ujarnya.

Patung Obama akan ditempatkan di halaman sekolah tepat di depan gerbang masuk sekolah. "Patung tersebut akan diletakkan di depan halaman sekolah, sehingga pengunjung mudah melihat patung tersebut dan tidak mengganggu kegiatan belajar siswa", kata Edi Kusyanto seorang guru sekolah.

Menurut rencana pembuatan pondasi patung akan rampung pekan depan, setelah itu patung tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekolah.

Muhammad Arnadi siswa kelas enam tertawa sambil menggaruk kepala saat melihat patung itu. Ia mengatakan "Eh Obamanya capek ya, lagi tidur-tiduran". Ia menambahkan keinginannya bertemu langsung Obama yang rencananya akan berkunjung ke Indonesia pada bulan Maret. "Ya sukalah, siapa yang ngga suka ketemu presiden".

sumber : http://www.antaranews.com/berita/1266251831/hari-pertama-patung-obama-di-sd-besuki

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...