Langsung ke konten utama

Foto: Masa Revolusi Pasca Kemerdekaan


Pelantikan Pucuk Pimpinan T.N.I. Jenderal Soedirman
oleh Presiden Soekarno Di Yogyakarta tgl. 15 Februari 1947


Jenderal Soedirman sedang ber pidato dalam satu rapat
yang juga dihadiri oleh Bung Karno.
Jenderal Soedirman dan Menteri Luar Negeri Ali Sastroamidjojo
sedang menerima laporan dari seorang bawahan.


Upacara peringatan Hari Angkatan Perang di Istana Merdeka
pada tgl. 5 Oktober 1948


Bung Karno dan Bung Hatta memperhatikan sebuah
mesin yang sedang dijalankan oleh seorang operator.


Bung Karno menerima seorang perwakilan dari PBB.



Wakil Presiden Mohamad Hatta bersama Sri Sultan Hamengku Buwono ke IX


Bung Karno diatas kuda dalam sebuah upacara dengan
Sri Sultan Hamengku Buwono ke IX.


Panglima Besar Jenderal Soedirman menyaksikan latihan perang
Laskar Cadangan di sekitar candi Borobudur pada bulan Maret 1947


Jenderal Soedirman menerima laporan dari
salah seorang anak buahnya.


Tentara Nasional Indonesia ex Heiho berdefile didalam kota.


Perang Gerilya melawan penjajah Belanda sedang berlangsung.


Tentara Indonesia berdefile didalam kota.



Gerilyawan Indonesia yang terus bergerak dan menggunakan kereta api.


Gerilyawan Indonesia yang bertempur
dan bertahan di sepanjang rel kereta.


Tentara Gerilyawan Indonesia yang bertempur di hutan.


Tentara Gerilyawan Indonesia yang bertempur di hutan.



Wakil Presiden Bung Hatta yang
meninjau Gerilyawan di hutan.


Wakil Presiden Bung Hatta meninjau asrama
para pengungsi dari Jawa Barat tgl. 14 Juni 1948.

Menurut Sumber :
Walaupun kondisi nya sudah tidak terlalu baik, tapi semua foto ini orisinal dari Masa Revolusi th.1947-1949. (Bukan Repro!).
Foto-foto ini belum pernah di publikasikan, silahkan anda lihat sendiri.
Banyak foto yang di ambil/ di shoot dari sudut / angle yang kurang professional,
dari samping atau dari punggung / belakang.
Berasal dari Album Foto Kuno milik perseorangan / Koleksi pribadi.
Foto-foto orisinal dari tokoh dan pemimpin Indonesia yang berasal dari th.1960 an,
masih mudah didapatkan, tetapi kalau foto-foto dari masa Revolusi th.1945-1949
adalah barang langka dan sulit untuk didapatkan.

Catatan mengenai keterangan pada setiap foto berasal dari catatan kaki (foot note)
yang terdapat di album foto tsb.
Sayang sekali album fotonya sudah dibongkar, dan dipotong-potong
menjadi seukuran dari masing-masing foto dan kondisi foto yang sudah tua
agak kurang bagus.

Ukuran foto bervariasi dan cukup besar, ukuran rata-rata: 17,5 cm X 13 cm.

 
sumber : http://haxims.blogspot.com/2010/02/foto-foto-masa-revolusi-pasca.html

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...