Tragedi kemanusiaan Holocaust, yakni pembantaian kaum Yahudi oleh Nazi Jeman diyakini memakan banyak korban jiwa. Seorang bocah korban tragedi itu kini 'bersuara' di Facebook. Apa yang ditulisnya?
Dikutip detikINET dari Telegraph, Jumat (5/2/2010), bocah korban Holocaust tersebut bernama Henio Zytomirski. Orang-orang percaya bahwa bocah berumur enam tahun itu dan ayahnya tewas di kamp kematian awal tahun 1943.
Kini untuk mengenang Henio, warga Lublin Polandia membuat sebuah akun di Facebook. Dalam akun tersebut, dipasang foto Henio yang diambil tahun 1939. Sekitar 3000 orang telah menjadi teman Facebook-nya.
Dalam salah satu gambar Henio, terpampang sebuah buku berbahasa Ibrani dengan caption bahasa Polandia.
"September akan segera tiba. Aku akan pergi sekolah. Aku penasaran seperti apa sih rasanya di sekolah. Aku sedikit takut. Ayah bilang, tidak perlu takut. Ia guru. Hari ini aku melihat bukuku," isi caption tersebut.
Tentu saja tulisan itu bukan tulisan Henio sendiri, tapi rekaan dari orang-orang dekatnya.
"Henio adalah korban kekejaman Nazi. Karena ia terbunuh, ia tidak dapat menuliskan sendiri testimoninya. Kami mencoba menerka apa kira-kira yang menjadi testimoninya," tulis seorang sepupu Henio, Neta Zytomirski Avidar yang ikut membuat situs tersebut.
Namun beberapa pihak mempertanyakan etis tidaknya menuliskan kata-kata yang seolah diucapkan oleh orang yang telah lama meninggal.
"Ini adalah tindakan pura-pura menjadi seseorang yang telah meninggal. Kita tidak bisa memastikan apa yang sebenarnya dia (orang meninggal) pikirkan, ucapkan, lakukan," cecar Adam Kopciowski, seorang sejarawan di Lublin.
Di lain sisi ada yang menilai bahwa sah-sah saja membuat kenangan untuk korban Holocaust.
sumber : http://www.detikinet.com/read/2010/02/05/123558/1293763/398/bocah-korban-holocaust-bersuara-di-facebook
Dikutip detikINET dari Telegraph, Jumat (5/2/2010), bocah korban Holocaust tersebut bernama Henio Zytomirski. Orang-orang percaya bahwa bocah berumur enam tahun itu dan ayahnya tewas di kamp kematian awal tahun 1943.
Kini untuk mengenang Henio, warga Lublin Polandia membuat sebuah akun di Facebook. Dalam akun tersebut, dipasang foto Henio yang diambil tahun 1939. Sekitar 3000 orang telah menjadi teman Facebook-nya.
Dalam salah satu gambar Henio, terpampang sebuah buku berbahasa Ibrani dengan caption bahasa Polandia.
"September akan segera tiba. Aku akan pergi sekolah. Aku penasaran seperti apa sih rasanya di sekolah. Aku sedikit takut. Ayah bilang, tidak perlu takut. Ia guru. Hari ini aku melihat bukuku," isi caption tersebut.
Tentu saja tulisan itu bukan tulisan Henio sendiri, tapi rekaan dari orang-orang dekatnya.
"Henio adalah korban kekejaman Nazi. Karena ia terbunuh, ia tidak dapat menuliskan sendiri testimoninya. Kami mencoba menerka apa kira-kira yang menjadi testimoninya," tulis seorang sepupu Henio, Neta Zytomirski Avidar yang ikut membuat situs tersebut.
Namun beberapa pihak mempertanyakan etis tidaknya menuliskan kata-kata yang seolah diucapkan oleh orang yang telah lama meninggal.
"Ini adalah tindakan pura-pura menjadi seseorang yang telah meninggal. Kita tidak bisa memastikan apa yang sebenarnya dia (orang meninggal) pikirkan, ucapkan, lakukan," cecar Adam Kopciowski, seorang sejarawan di Lublin.
Di lain sisi ada yang menilai bahwa sah-sah saja membuat kenangan untuk korban Holocaust.
sumber : http://www.detikinet.com/read/2010/02/05/123558/1293763/398/bocah-korban-holocaust-bersuara-di-facebook