Langsung ke konten utama

Pingdom: Facebook is killing it on page views

Facebook is completely dominating the rest of the social-media world when it comes to page views, according to these numbers.
(Credit: Pingdom/Google Ad Planner)
Wow. Numbers crunched by traffic and uptime firm Pingdom indicate that Facebook is absolutely crushing the rest of the social Web in terms of monthly page views. With about 260 billion page views, the sprawling social network's page view count is 11 times bigger than the second-place entry, News Corp.-owned MySpace. It's also 59 times higher than Twitter's, which comes in fourth. (Social network and gaming site Hi5 is third; Friendster, which was recently sold to a Malaysian tech company, is in fifth.)
These numbers are a testament to Facebook's phenomenal growth: remember, as late as June 2008,MySpace was still bigger than Facebook worldwide (and stayed bigger in the U.S. for several months more). And Facebook, at the time, was largely unsearchable and protected behind a log-in wall, keeping a damper on page views juiced by search engine optimization (SEO).
The catch with Twitter's placement here, it should be said, is that page views tend to be a very erroneous take on the microblogging service's actual reach, because so many of its users access it through third-party clients on both desktop and mobile devices, as well as through text messages.
In social news, Digg pulls in twice as many page views as Conde Nast-owned competitor Reddit(which is actually a smaller gap than I would have expected), and seven times as many as nerd-news hub Slashdot.
Here's what I find interesting: I wonder how much of this page view dominance on Facebook's part was achieved when Facebook got the SEO bump from letting users and brands' "fan pages" reserve unique URLs, hence making the Web address of an individual Facebook page much more search-result-friendly than a string of numbers. It's also potentially driving more traffic indirectly through Facebook Connect, which lets the users of 80,000 (and counting) third-party sites log in with their Facebook credentials--in effect, spreading the Facebook brand all over the Web.
Most importantly for page views, Facebook also has been gradually encouraging members to make more profile content public, starting with limited search-engine listings and then finally completely public personal profiles in accordance with a new set of privacy controls late last year.
TechCrunch writer Erick Schonfeld analyzed graphs from ComScore last summer that showed unique visitors to Facebook versus Twitter, and noted an uptick in Facebook's growth that coincided with the social network's introduction of an option to make individual pieces of shared content on profiles--status messages, links, videos, etc.--wholly public.
Some of these shifts in privacy policies haven't gone over so smoothly with privacy-conscious Facebook users. But if you look at traffic, the "opening up" has been a massive boon for the ad-revenue-reliant Facebook.

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...