Langsung ke konten utama

Google Loses Groovle Domain Name Dispute

Google has lost in its attempt to prevent a Canadian Website from using the domain name Groovle.com.

The National Arbitration Forum (NAF), which is accredited by Internet overseer ICANN, has dismissed Google's complaint against Groovle.com operator 207 Media. The complaint was filed in November. Google had objected to the site's domain name, arguing that it was "confusingly similar" to its Google trademark. Groovle.com, founded by Canadians Jacob Fuller and Ryan Fitzgibbon in 2007, provides Internet start pages that people can customize with their own photos.

The three-person NAF panel agreed with 207 Media that the name of its site was sufficiently different to avoid confusion with Google. "Accordingly, it is ordered that the Groovle.com domain name remain with respondent," the panel said in its decision.


The panel's decision was only the second time Google has lost in the dozens of domain name disputes it has waged. Google also lost in its challenge of the domain name froogles.com, which the NAF panel ruled was sufficiently dissimilar from the Google trademark.

Google was unavailable comment in time for this writing, but Groovle.com's creators said they were elated with the ruling. "The arbitrators' decision that the two domain names are sufficiently different should put Google at ease and we look forward to a renewed positive relationship with Google," Fuller said in a statement.

Zak Muscovitch, lawyer for Groovle.com, said: "Google clearly miscalculated here, however, my clients are prepared to put this behind them."

Google has been active in the domain name arena for sometime. Earlier this month, the company introduced a public Domain Name Service resolver, a service which allows Internet users to rely on Google rather than their Internet service provider to take them to the Web sites they wish to visit.

DNS is the Internet's equivalent of a phone directory. It takes domain names and translates them into associated numerical IP addresses to connect the client's Web browser to the Web server at that address. Google Public DNS aims to provide improved security, better performance, and "more valid results," a reference to ISPs that filter content or use NXDOMAIN redirection to monetize mistyped domain names.

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...