Langsung ke konten utama

Foto: Ruang Kerja Rumahan

Bagaimana Memasang 3 Layar Komputer Sekaligus
Tiga layar LCD sekaligus untuk si pekerja mandiri. Ketiga monitor tersebut digabung dengan kaki khusus, dan juga sebuah alat yang membagi tampilan layar ke tiga buah layar sekaligus.

Ruang Kerja Di Rumah Menggunakan Empat Monitor Sekaligus
Ada pula yang memakai 4 monitor sekaligus, untuk mendapatkan pemandangan panorama. Alat yang dipakai untuk membagi tampilan keempat layar monitor tersebut pun sama, klik di sini untuk melihat atau membeli alat tersebut. Foto di atas tidak menggunakan kaki tambahan, hanya memakai kaki yang telah disediakan oleh pabrikan.

Main Game Atau Bekerja? Tiada Yang Larang

Mau Kerja Atau Main Game?
Iya, siapa juga yang mau larang? Yang jadi bos kan diri sendiri. Hahaha. Kalau terlalu sering main penghasilan akan turun dengan sendirinya, tanpa ada bos yang memarahi. Palingan juga melongo karena bokek.
Main Game, Nonton Film, Atau Kerja? Tidak Masalah
Nonton film atau main game balap mobil untuk merangsang inspirasi menulis blog, boleh juga. Terlalu banyak menonton film juga tak masalah. Namun para pesaing pun akan siap membalap rejeki di dunia maya.
Main Game Dar Der Dor Atau Kerja?
Nah, kalau yang ini hobinya main game perang-perangan, tembak-tembakan, pokoknya yang dar der dor. Hahaha. Wah, koleksinya mungkin jadi inspirasi untuk berkarya.

Ruang Kerja Si Canggih Dan Ribet

Ribet, Ribet, Ruang Kerja Yang Ribet

Set meja kerja yang di bawah ini kelihatan lebih 'normal' dibanding yang di atas...
Set Meja Kerja Yang Manis Minimalis

Minimalis Yang Manis

Ruang Kerja Yang Minimalis Dan Seksi Bernuansa Merah Hitam

Yang Lebih Suka Kerja Di Kamar

Kerja Di Kamar, Speakernya Bisa Suka-Suka

Kerja Di Rumah, Tapi Gaya Kantor Masih Terbawa

Ruang Kerja Di Rumah Dengan Gaya Profesional, Suasananya Malah Mirip Kantor

Gaya Lama Kantoran Masih Dipertahankan Di Ruang Kerja Di Rumah Ini

sumber :http://woamu.blogspot.com/2010/01/ruang-kerja-bagi-mereka-yang-bekerja-di.html#more

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...