Langsung ke konten utama

Apple "Tablet" Pakai Sistem Operasi iPhone


Hampir bisa dipastikan bahwa Apple akan meluncurkan perangkat tablet, Rabu (27/1/2010) ini di San Francisco, AS. Hal tersebut tersirat dari pernyataan Terry McGraw, CEO McGraw-Hill, salah satu penerbit buku terkemuka di Negeri Paman Sam.

Dalam sebuah wawancara televisi CNBC, Selasa (26/1/2010), McGraw mengatakan kalau Apple akan meluncurkan tablet hari ini. Entah pernyataan tersebut tanpa sengaja atau memang didesain sebagai salah satu strategi marketing McGraw-Hill dan Apple.

"Dan tablet tersebut bakal menggunakan sistem operasi seperti iPhone sehingga bisa saling transfer," ujarnya saat menjawab pertanyaan presenter Erin Brunett. Sebelumnya, salah satu rumor yang beredar memang sempat memprediksi bahwa tablet buatan Apple mirip iPod Touch atau iPhone dengan ukuran lebih besar.


Rupanya Apple juga meninggalkan jejak kalau pada tanggal 27 Januari 2010 akan melakukan perubahan pada program pengembangan aplikasi iPhone. Engadget mengendusnya dalam formulir iPhone Developer Program License Agreement bukannya pasal-pasal perjanjian yang ditampilkan melainkan tulisan "Place holder agreement - Need to update this for the 27th launch".

Sumber yang dekat dengan Apple juga membocorkan sistem operasi versi baru iPhone versi 4.0 yang belum diluncurkan seperti dilansir Boy Genius Report. Platform tersebut dilengkapi fitur-fitur baru seperti multitouch untuk layar lebar, multitasking, serta perubahan grafis dan user interface yang memungkinkan sistem operasi tersebut tidak hanya digunakan untuk smartphone namun juga perangkat sekelas komputer.

Jadi, perubahan apa yang akan dilakukan Apple terkait iPhone dan tablet yang dirumorkan itu? Tunggu saja pengumumannya beberapa jam lagi.

sumber : http://id.news.yahoo.com/kmps/20100128/ttc-apple-tablet-pakai-sistem-operasi-ip-566ebb2.html

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...