Langsung ke konten utama

5 Hal Yang Diperhatikan Pada Cinta Pandangan Pertama


Pernah merasakan cinta pada pandangan pertama? Mungkin saat itu Anda merasa heran mengapa Anda bisa jatuh cinta dalam sekejap dengan si dia, dan banyak orang yang biasanya meragukan cinta pada pandangan pertama dapat disebut cinta sejati.

Faktanya itu bukan hal yang mustahil kok, hanya Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini.


1. Yang pertama adalah jangan pernah cepat memutuskan sesuatu apalagi untuk hidup bersama dan menikah dalam waktu dekat. Kecuali jika Anda memang telah mengenalnya dan yakin untuk bisa hidup bersama dengannya.

2. Anda juga tentu harus siap menanggung risiko apa pun di hari depan kelak. Atau kalau tidak, Anda akan terjebak dengan keputusan tersebut. Untuk itu jangan bicarakan masalah pernikahan dalam hubungan anda yang masih terlalu dini.

3. Lakukan kencan secara teratur untuk memahami diri kalian masing-masing. Kendati Anda sudah merasakan jatuh cinta sejak pandangan pertama, hal tersebut bukan jaminan hubungan anda berdua akan terus ditumbuhi cinta.

Alangkah baiknya lebih mengintensifkan pertemuan guna lebih mengenal pribadi masing-masing lebih jauh.

4. Sebaiknya pahami juga segala kekurangan karena memang tidak ada manusia yang sempurna. Dengan demikian Anda tidak mudah kecewa lalu memutuskannya.

5. Mendapatkan cinta sejati adalah dengan cara mengenalnya dengan lebih baik. Dengan begitu Anda juga yakin dapat hidup bersama dengan pasangan tercinta selamanya.

Jadi mendapatkan cinta sejati dari cinta pada pandangan pertama adalah hal yang memungkinkan dan bisa saja terjadi pada siapa saja.
sumber : http://www.astaga.com/content/lima-hal-yang-diperhatikan-pada-cinta-pandangan-pertama

POPULAR

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Menteri Ketenagakerjaan RI Kunjungi Museum Tsunami Aceh: Dorong Edukasi dan Mitigasi Bencana

KEPALA UPTD Museum Tsunami Aceh, M. Syahputra Azwar, bersama jajaran, menerima kunjungan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Prof. Yassierli, beserta rombongan di Museum Tsunami Aceh pada Rabu, 24 September 2025. Dalam kunjungan tersebut, rombongan Menaker diajak berkeliling museum dan dipandu oleh edukator untuk menyaksikan langsung suasana serta berbagai aktivitas edukatif yang berlangsung di dalamnya. Museum Tsunami Aceh, yang diresmikan pada 2009, tidak hanya berfungsi sebagai monumen pengingat dahsyatnya bencana tsunami 2004, tetapi juga telah berkembang menjadi pusat edukasi, penelitian, sekaligus destinasi wisata unggulan di Aceh. Pada kesempatan itu, Menteri Yassierli menegaskan bahwa tragedi tsunami Aceh merupakan pelajaran berharga bagi seluruh bangsa dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. “Kita doakan para korban mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya,” ujarnya. Sebagai seorang akademisi dan guru besar, Menaker Yassierli menekankan pentingnya...