Langsung ke konten utama

Twitter Hacked by 'Iranian Cyber Army'



Microblogging site Twitter has been hacked by a group of protesters calling themselves the Iranian Cyber Army. The attack forced Twitter offline for more than an hour overnight, leaving Twitter users unable to log on to the service or send tweets.

Visitors to Twitter.com were automatically redirected to another web page, which displayed a green flag and English and Arabic writing.


"This site has been hacked by the Iranian Cyber Army," read the message. "The USA thinks they control and manage internet access, but they don't. We control and manage the internet with our power, so do not try to the incite Iranian people."

Twitter said that a DNS attack – where a web address is diverted to another site – was to blame for the outage.

"Twitter's DNS records were temporarily compromised tonight but have now been fixed," wrote Biz Stone, Twitter's co-founder, in a blog post. "As some noticed, Twitter.com was redirected for a while but API and platform applications were working. We will update with more information and details once we've investigated more fully."

Twitter was widely used by Iranian citizens protesting against what they believed to be an unfair election result earlier this year. The microblogging service even delayed a period of planned maintenance so that the site could stay online, giving protesters the ability to communicate with those outside Iran.

It is unlikely that any computers were infected or compromised after being redirected to the hacker's website, said Graham Cluley, a security expert with Sophos. He said that there was "no indication" that the page Twitter users were redirected to carried malicious code that could have infected computers.

"This attack appears to have had political motivations rather than been designed to steal confidential information from users," he wrote on his blog. "Of course, just because a message saying 'This site has been hacked by Iranian Cyber Army' has been posted on a webpage does not necessarily mean that hackers from Iran are responsible for the defacement.

"However, Twitter was widely used earlier this year by those wishing to share information about anti-government protests [in Iran], and rumours spread in July that planned maintenance on the site was delayed to allow Iranians to continue to share information from inside the country as citizen journalists commented on the controversial election result."

Twitter said that normal service had been restored.

Source :http://www.telegraph.co.uk/technology/twitter/6838993/Twitter-hacked-by-Iranian-Cyber-Army.html

Komentar

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...