Langsung ke konten utama

Hape Esia Online, Khusus Buat Selancar

Esia, Bakrie Telecom kembali meluncurkan produk inovatifnya. Kali ini Esia meluncurkan produk Hape Esia Online.

Wakil Direktur Utama PT. Bakrie Telecom, Erik Meijer menyatakan hape terbaru Esia seri C6100 ini untuk menjawab sepenuhnya demam mobile web 2.0 di kalangan masyarakat, khususnya anak-anak muda.

''Hape Esia Online ini memiliki kelebihan dari segi aplikasi yang lengkap,'' kata Erik di sela-sela acara peluncuran Hape Esia Online di Jakarta, Rabu (16/12).Wi

Aplikasinya, terang Erik, penuh dengan layanan aplikasi ternama yang banyak diminati pengguna jejaring sosial seperti Email, Facebook, Yahoo Messenger, Windows live Messenger, Google Talk dan Opera Mini Microbrowser.

Erik menambahkan aplikasi yang berjalan di hape ini merupakan aplikasi resmi dari perusahaan penyedia layanannya dan bukan sekedar web link.

''Dengan aplikasi resmi ini maka pelanggan Esia bisa langsung menggunakan semua aplikasi sebagaimana layaknya aplikasi di hape smartphone,'' papar Erik.

Selain itu lanjut Erik Hape ini memungkinkan pelanggan Esia untuk saling berkomunikasi pesan cepat dengan menggunakan nomor telepon Esianya sebagai PIN.

''Aplikasinya dinamakan Esia Messenger,'' kata Erik. Dengan aplikasi ini kata dia, pelanggan Hape Esia Online bisa melakukan chatting real time dan saling berkirim foto.

Erik berpromosi bahwa Esia akan memberikan perlakuan khusus bagi masyarakat yang memesan Hape Esia Online selama bulan Desember.

''Hape Esia Online yang dijual dengan harga Rp 699 ribu (termasuk PPN) ini pada saat pemesanan di bulan Desember akan mendapatkan benefit senilai Rp 100 ribu yang terdiri dari potongan harga Rp 50 Ribu dan bonus talktime senilai Rp 50 ribu,'' terang dia.

Sementara itu Hapenya sendiri kata Erik akan mulai didistribusikan di awal bulan Januari 2010.

Komentar

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...